Cari Blog Ini

Rabu, 01 Februari 2012

0 10 Momen Luar Biasa di Olahraga



Semua orang membicarakan tenis saat ini setelah menonton pertandingan final menakjubkan antara Novak Djokovic dan Rafael Nadal yang berlangsung selama hampir enam jam.

Pertandingan itu adalah yang terlama di sejarah final Grand Slam dan memicu perhatian kami akan kontes luar biasa lain yang terjadi di berbagai jenis olahraga.

Tenis: Pertandingan Mahut-Isner di Wimbledon 2010

John Isner dan Nicolas Mahut menarik banyak perhatian bahkan dari penggemar tenis biasa ketika babak pertama mereka di kategori single pada 2010 selesai dengan skor 6-4 3-6 6-7 7-6 70-68 untuk kemenangan Isner.

Pertandingan itu dimulai pada pukul 18.00 pada Selasa, dan terus berlanjut selama tiga jam sebelum diundur karena pencahayaan yang buruk. Para pemain melanjutkannya pukul 14.00 keesokan harinya, dan bermain terus sampai pukul 21.10 ketika pertandingan itu kembali diundur di game ke-59 semuanya dalam lima set, yang berakhir dengan final selama satu jam dan lima menit dengan kemenangan atlet Amerika itu berkat forehand tepat di garis yang diikuti oleh pukulan backhand.

Pertandingan itu mengalahkan semua rekor ketahanan di olahraga Tenis: pertandingan terpanjang (11 jam lima menit), jumlah games terbanyak (183), jumlah ace terbanyak di dalam satu pertandingan (216) dan set terpanjang yang pernah dimainkan (delapan jam 11 menit). Set kelima sendiri akan menjadi pertandiingan terpanjang di sepanjang sejarah tenis.


Golf: Pertandingan US Open pada 1931 yang memiliki 114 hole

Ketika pegolf amatir Charles von Elm berhasil melakukan birdie dalam babak play-off melawan Billy Burke dalam US Open 1931 di Inverness Club di Toledo, Ohio, dia tidak tahu apa yang dia lakukan terhadap dirinya dan para penonton.

Sudah bermain dua babak final di kompetisi tersebut pada hari Minggu bersama Burke, kedua orang itu kembali pada Senin pagi untuk babak play-off yang, pada saat itu, berarti pertandingan 36-hole diantara kedua pemain yang memiliki nilai seri.

Burke sudah akan menyelesaikan semuanya pada Senin malam, tapi untuk dua hari berturut-turut Von Elm menyarangkan birdie di lapangan terakhir — menyebabkan lagi-lagi pertandingan 36-hole play-off pada Selasa.

Dengan kedua pemain yang kecapekan dan berjalan di sekitar lapangan seperti duo orang mabuk, Von Elm akhirnya mengakhiri semuanya ketika dia gagal menyarangkan two-foot-tap di hole ke-16 di babak siang hari dengan dua pukulan tersisa.

Tapi Burke gagal menyarangkan satu pukulan untuk mengakhiri babak itu, dan kemudian Bon Elm kembali melakukan birdie memaksa mereka kembali melakukan pertandingan 36-hole. Semua orang lega — mungkin termasuk Von Elm sendiri — ketika bola dipukul pendek, dan Burke keluar sebagai pemenang dengan skor 589 to 590 dengan 144 hole.

Sykurlah, USGA akhirnya mengganti peraturan babak play-off beberapa bulan setelahnya ke format yang sekarang dipakai: 18 hole diikuti oleh babak hidup mati.


Kriket: pertandingan terpanjang Test, Afrika Selatan melawan Inggris pada 1939

Sebelum pengaruh TV mendesak menghilangkan ketidakjelasan olahraga, tidak jarang untuk pertandingan kriket Test (dan bahkan beberapa kelas pertama) dilakukan dengan waktu tidak terbatas.

Pertandingan Test Inggris melawan Afrika Selatan di Durban adalah pertandingan yang berkesan. Pertandingan terakhir dari liga itu dimulai dengan buruk untuk tim tamu ketika inning pertama Afrika Selatan 530 meninggalkan selisih skor 240, dengan tim tuan rumah memaksa mereka mencapai skor 695 untuk memetik kemenangan.

Yang luar biasa, Inggris sanggup memberikan perlawanan sengit, meski kehilangan pemain bintang Len Hutton (yang berada di foto): mereka tetap bertahan, dan akhirnya bisa mencapai 654-5 di hari ke-10 pertandingan yang dijadwalkan.

Sayangnya, hari itu adalah 14 Maret, dan kapal tim Inggris akan kembali berlayar pulang pada 15 Maret. Inggris hanya membutuhkan 42 run lagi untuk menang, tapi dengan tidak ada harapan untuk kapal lagi untuk pulang selama beberapa waktu, akhirnya kedua sisi setuju mengakhiri pertandingan itu dengan hasil seri dan membuat tim tim tamu dengan 1-0 keluar sebagai juara seri itu.


Baseball: Pawtucket Red Sox dan Rochester Red Wings bermain 33 inning pada 1981

Setelah inning kesembilan dan terakhir di Liga Minor di Pawtucket, Rhode Island akan berakhir tampaknya Red Wings akan menang — sebelum Russ Laribee berhasil membuat Chico Walker memberi satu skor lagi dan memaksa kedua tim melakukan inning tambahan.

Semuanya tidak berjalan selancar itu. Tidak ada yang bisa memisahkan kedua tim sampai pukul 4.07 pagi keesokan harinya — hari Minggu Paskah — ketika seorang komisioner liga menelpon untuk menghentikan pertandingan dalam inning ke-32.

Pertandingan itu sebelumnya bisa selesai pada inning ke-21 sebelum Wadee Boggs dari Pawtucket berhasil menambah skor dan kembali membuat skor menjadi seri, membuat pemain itu mengaku bahwa, "Saya tidak tahu apakah orang-orang di tim ingin memeluk atau memukul saya."

Para pemain akhirnya kembali dua bulan kemudian (kali ini di kandang Red Wings) ketika pertandingan selesai dengan satu inning ketika Dave Koza berhasil memberikan skor kemenangan setelah 18 menit pertandingan.

Tinju: Andy Bowen dan Jack Burke melakukan 111 ronde di New Orleans pada 1893

Di era tinju tangan kosong pertandingan selalu berlanjut sampai KO — dan pada 6 April 1893, tujuh jam 19 menit pertandingan tidak bisa memisahkan Jack Burke dan Andy Bowen.

Burke (seperti yang terlihat di foto) sudah mematahkan semua tulang di tangannya tapi masih menolak untuk menyerah, dengan pertandingan dihentikan dan dideklarasikan oleh wasit John Duffy sebagai “no-contest” ketika kedua petinju terlalu bingung dan kecapekan untuk keluar dari sudut mereka di ronde ke-112.

Pertandingan itu sangat brutal sampai Burke tidak pernah bertanding lagi dan Bowen meninggal dunia di ring tinju dalam laga pertamanya setelah pertandingan itu saat di KO pada ronde ke-18.


Sepak bola: 44 penalti dilakukan saat adu penalti Argentina pada 1989

Pada 1980 liga Argentina membuat peraturan yang memaksa mengakhiri semua pertandingan seri, ketika dua tim akan melakukan adu penalti akan diberikan satu poin ekstra.

Tapi ketika Racing Club dan Argentinos Junior berakhir dengan skor 2-2 pada November 1989 tidak ada yang tahu apa yang terjadi: 44 tembakan penalti sebelum Argentinos akhirnya menang dengan skor 20-19.


Rugby: Leicester mengalahkan Cardiff Blues di adu penalti

Adu penalti di sepak bola adalah sesuatu yang mudah, karena semua pemain sepak bola tahu cara menendang bola. Tapi keputusan untuk mengenalkan adu penalti di liga rugby Heineken Cup jarang diperhatikan karena kemungkinan seri yang langka di rugby.

Tapi semua itu berakhir memalukan ketika pada Mei 2009 saat Leicester berakhir seri 26-26 dengan Cardiff Blues setelah melalui babak ekstra di semifinal Heineken Cup.

Hasil itu mewajibkan adu penalti. Setiap pemain diharapkan berhasil memasukkan bola ke gawang dari jarak 22 meter di depannya. Beberapa tendangan berakhir tanpa kejadian apa pun sampai Johnny Murphy menembak ke arah kiri tendangan keempat Leicaster, tapi Tom Janes kemudian gagal menendang untuk Cardiff ke arah kanan.

Akhirnya, bintang Wales Martyn William gagal menyarangkan tendangan kedelapan untuk Blues dan membuat Jordan Crane dari Leicester memasukkan bola ke gawang dan menempatkan Tigers di final rugby Eropa.

Sayangnya, tendangan sukses Crane juge menggagalkan harapan orang untuk melihat usaha mereka melakukan tendangan penalti. Anda memang tidak bisa memenangkan semuanya.


Snooker: Cliff Thornburn melawan Terry Griffiths di World Championship pada 1983

Akhir paling menakjubkan di Crucible datang di ronde kedua antara atlet Kanada dan Wales.
Dengan kemenangan di babak sebelumnya, Thornburn dan juara 1979 Griffiths tidak bermain di meja sampai 20.55, dengan pemainan yang terus berlangsung selama hampir tujuh jam sampai Thornburn keluar sebagai juara dengan skor 13-12 pada pukul 3.15 pagi.

Pertandingan itu adalah salah satu momen bersejarah di sejarah snooker: dimana Thornburn, yang keluar sebagai juara liga, membukukan rekor break maksimum di World Championship.


Formula Satu : Jenson Button keluar sebagai juara di Canadian Grand Prix yang dilanda hujan badai

Setelah Jenson Button melewati Sebastian Vettel di lap terakhir untuk menyambut kemenangan menakjubkan di Motreal, orang-orang menyebut balapan itu salah satu yang terhebat di sejarah Formula 1.

Dan meski debat terus berlanjut soal apakah pertandingan itu yang terhebat di sejarah, tidak ada yang akan membantah itu adalah balapan terpanjang: bendera tanda selesai akhirnya turun empat jam empat menit 39,537 detik setelah balapan dimulai.

Balapan F1 sebenarnya dibatasi dua jam, tapi penundaan bendera merah tidak dipertimbangkan dalam menghitung catatan waktu. Balapan F1 terlama sebelumnya adalah di Indy 500 pada 1951, yang berlangsung selama tiga jam 57 menit 38,05 detik.

Hoki Es: Montreal Maroons dan Detroit Red Wing melakukan enam pertandingan

Di hoki es, setiap tim bermain tiga kali periode 20 menit dan jika masih seri di akhir babak play-off mereka akan melanjutkan pertandingan sampai seseorang menyarangkan gol.

Pada 1936, Detroit Red Wings bermain melawan Montreal Maroons di babak semi-final di play-off Stanley Cup tapi mereka sama-sama melakukan pertandingan defensif hingga berakhir dengan skor 0-0.

Jadi tinggal urusan tim untuk bermain terus-menerus untuk mencari pemenang — dan baru pada babak perpanjangan keenam Mud Bruneteau dari Detroit akhirnya bisa menyarangkan bola ke gawang. Pertandingan itu berlangsung selama 177 menit, hampir sama panjangnya dengan tiga pertandingan penuh.
SHARE TWEET

0 comments:

Posting Komentar

Tolong yah Kawan untuk berbagi komentar anda di blog saya, satu kata yang anda tulis sejuta pahalanya bagi anda ^^v