Setelah terdiam selama sembilan tahun, Seorang anggota marinir Inggris, buka-bukaan tentang rahasia, yang dialami oleh kesatuannya kala bertugas dalam perang Irak, 2003 silam.
Kapten, David Blakeley (33), menyatakan ia bersama dengan kesatuannya telah dikhianati oleh komandannya, kala terkepung oleh ratusan tentara Irak, tanpa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka.
Ia mengkisahkan, kala itu, ia bersama dengan sembilan orang rekannya, ditugaskan untuk berpatroli dan mesurvei wilayah di utara sebuah pangkalan udara Inggris, di Irak, untuk mengatahui apakah wilayah itu cocok sebagai tempat pendaratan pasukan airbone.
Tim David, terdiri dari enam anggota kesatuan enam Pathfinders dan tiga anggota Mekanik Tentara Kerajaan Inggris, mereka dikirim di garis depan lapangan udara Qalat Sikar, 120km utara Nasiriyah di bagian tenggara Irak.
Menumpangi satu buah kendaraan land rover, dilengkapi dengan enam senjata mesin, David bersama rekannya menyambangi lokasi yang menjadi target operasi mereka. Mereka telah mengantongi informasi intelijen, bahwa daerah operasi mereka, steril dari musuh.
Siapa sangka, saat tiba, mereka dihujani tembakan oleh loyalis eks- Presiden Irak, Sadam Hussein, dari kesatuan Garda Republik. Saya diberitahu langsung oleh seorang perwira senior tidak ada bantuan udara," ujarnya seperti dikutip dari Dailymail, Minggu (6/5/2012).
Menyadari telah terpojok, David berupaya meminta bantuan, bombardir dari unit angkatan udara. Namun sayang, ia diberitahu tidak ada satupun unit tersedia saat itu.
"Kami kalah jumlah, kami ditinggalkan sendiri, seperti meminum racun, saat itu kami merasa hancur," katanya.
Setelah bergumul dengan keadaan, satu-satunya jalan untuk tetap hidup adalah keluar dari wilayah konflik sesegera mungkin. Setelah serangkaian kontak senjata, akhirnya David bersama dengan rekannya, berhasil keluar dari cengkaraman maut, dan tiba di wilayah posisi tentara Amerika, walau kendaraan yang mereka tumpangi berada dalam kondisi rusak berat.
Ia menyadari dirinya dilarangan menceritakan apa yang ia alami kala bertugas, namun ia memberanikan diri mengungkapkan semuanya, dalam buku tulisannya yang berjudul A Special Forces Mission Behind Enemy Lines, agar kesatuannya belajar dari kesalahan.
0 comments:
Posting Komentar
Tolong yah Kawan untuk berbagi komentar anda di blog saya, satu kata yang anda tulis sejuta pahalanya bagi anda ^^v