Cari Blog Ini

Kamis, 19 Juli 2012

0 Acara 'Dugderan' Penanda Dimulainya Ramadhan

Acara 'Dugderan' Penanda Dimulainya Ramadhan

Kirab budaya Dugderan yang menjadi tradisi tahunan menyambut datangnya bulan Ramadhan 1433 Hijriah berlangsung semarak, Kamis (19/7). 

Masyarakat Semarang sangat antusias. Kirab dimulai dari halaman Balai Kota Semarang diawali dengan atraksi seni. "Tidak semua atraksi seni budaya dari masing-masing kecamatan kami tampilkan karena waktunya terbatas," kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Kasturi. 

 Kasturi mengatakan, peserta kirab budaya "Dugderan" pada 2012 lebih variatif karena tidak hanya diikuti oleh sejumlah sekolah, tetapi ada organisasi masyarakat (ormas), organisasi kepemudaan, serta pelaku dan pegiat pariwisata. Istilah 'Dugderan' sebagai pembukaan menjelang bulan puasa tak terlepas dari Masjid Kauman Johar dan Masjid Agung Jawa Tengah. 

 "Di Masjid Kauman Johar dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) dilakukan pemukulan bedug dan menyalakan meriam sehingga menghasilkan suara dug dan der, sehingga disebut Dugderan," katanya. Setelah dari Halaman Balai Kota Semarang, peserta kirab budaya "Dugderan" menuju ke Masjid Kauman, Johar. Pada acara 'Dugderan' kali ini ikut terlibat 30 bendi atau kereta kuda, arak-arakan mobil hias dari sekolah, kecamatan, pelaku wisata, dan hotel. 

Di Masjid Kauman Johar selain berlangsung prosesi juga dilakukan pembagian kue ganjel rel, pemukulan bedug, dan penyalaan meriam. Acara ini mendapatkan perhatian dari para warga negara asing seperti dari Jerman, Prancis, Ukraina, Cina, Taiwan, Korea dan Jerman yang sedang mengikuti program AIESEC di Universitas Diponegoro Semarang. (ANT/Vin)
SHARE TWEET

0 comments:

Posting Komentar

Tolong yah Kawan untuk berbagi komentar anda di blog saya, satu kata yang anda tulis sejuta pahalanya bagi anda ^^v