0 Arkeolog Temukan Seni Keramik Berusia Ratusan Tahun

Seni keramik berbentuk hewan berkaki empat, yang diyakini sebagai model rusa atau kuda ditemukan di Vela Spila, Kroasia oleh arkeolog dari Cambridge University. Keramik tersebut diprediksi telah ada sejak ratusan tahun lalu di zaman paleolitikum.

Benda berbentuk hewan berkaki empat yang tidak lagi utuh itu, hanya menampilkan bagian badan dan kaki. Keramik itu merupakan satu dari 36 keramik yang ditemukan di Vela Spila. Arkeolog percaya sejak 17.500 tahun lalu, manusia purba kala itu telah mampu menciptakan budaya seni.

Dilansir Phys, Kamis (26/7/2012), arkeolog mengatakan bahwa seni keramik di masa lampau tersebut telah berkembang selama 2.500 tahun, tetapi kemudian menghilang. Studi yang dilakukan para peneliti telah diterbitkan dalam jurnal PLoS ONE, menambah sudut pandang mengenai manusia pertama yang mengembangkan kemampuan membuat keramik dan tembikar.

Tonggak sejarah mengenai teknologi zaman purba itu dimulai dengan budaya yang lebih mapan pada era Neolitik, yang dimulai sekitar 10 ribu tahun lalu. Kini, arkeolog meyakini bahwa sejarah ini jauh lebih kompleks. Selama ribuan tahun, keramik ditemukan, lalu hilang, kemudian diciptakan kembali dan hilang kembali.

Para pencipta karya seni pada masa lampau tersebut, diduga tidak membuat tembikar, namun lebih kepada kecenderungan membuat benda-benda artistik. Sejak 2010, para peneliti dari Cambridge University dan tim telah menetapkan subjek penyelidikan intensif di wilayah Vela Spila.

Laporan mereka yang diterbitkan pekan ini, menunjukkan bahwa meskipun sisa-sisa keramik sebelumnya telah ditemukan di tempat yang lain, mereka tidak memiliki hubungan dengan situs tersebut. Kemampuan membuat artefak tampaknya secara independen ditemukan kembali oleh orang-orang yang tinggal di dekat wilayah situs tersebut.

"Hal ini sangat tidak biasa untuk menemukan seni keramik ini di awal prasejarah. Temuan di Vela Spila tampaknya merupakan bukti pertama seni keramik zaman paleolitikum di akhir zaman Es terakhir," ujar Preston Miracle dari Cambridge University.