JAKARTA - Huawei, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK), hari ini menyelenggarakan seminar mengenai keamanan dunia maya di Jakarta. Bekerjasama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), perusahaan itu berupaya menyoroti mengenai peningkatan risiko pelanggaran keamanan di dunia maya dan perlunya kerjasama antara sektor publik serta swasta untuk menangani hal tersebut.
Diselenggarakan secara bersama dengan Kemenkominfo dan Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure Coordination Centre (ID-SIRTII/CC), seminar berjudul "Kesiapan Menghadapi Tantangan Keamanan Internet", diestimasi dihadiri oleh lebih dari 200 peserta.
Terdapat dua sesi dalam seminar ini, yaitu Secure Critical Infrastructure dan Cyber Warfare Challenges.
Seminar ini bertujuan memberikan pemahaman lebih lanjut akan tantangan keamanan dunia maya. Selain itu meningkatkan kesadaran atas perlindungan internet dan memperluas wawasan tentang ancaman kemanan cyber di Indonesia.
Li Wenzhi, CEO Huawei Indonesia mengatakan, acara ini bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai ancaman keamanan dunia maya, menemukan cara bagaimana mendeteksi dan mengatasinya.
"Huawei berkomitmen untuk berbagi sumber daya dan keahlian kami, guna mengembangkan suatu kerangka kerja bersama untuk mengatasi berbagai tantangan keamanan dunia maya. Membantu menciptakan dunia maya yang nyaman dan aman bagi organisasi-organisasi maupun individu di Indonesia," Ujar Wenzhi melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa (17/7/2012).
Wenzhi mengatakan bahwa pentingnya industri teknologi informasi di Indonesia, sudah waktunya bagi perusahaan yang berkantor pusat asal China itu untuk memberi perhatian terkait keamanan cyber di Indonesia.
"Kami berharap akan ada lebih banyak lagi upaya kolaboratif seperti ini, yang mampu menciptakan dunia maya yang aman. Dukungan Huawei dalam penyelenggaran acara ini merupakan bagian dari upaya kami dalam mendukung perkembangan generasi muda teknologi berikutnya di Indonesia," tuturnya.
Terkait dengan serangan cyber, Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengatakan, pernah terjadi penyerangan terhadap website resmi milik pemerintah. "Hampir seluruh website (pemerintah) 'co.id', Anda pernah lihat bahwa situs Mabes Polri pernah diubah halaman mukanya. Jadi hacker ini memiliki motivasi yang negatif, mereka belum tentu merusak, tetapi juga melakukan scam (meraba), membaca, mengkopi, hingga mengubah angka," jelasnya.
Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, perlunya kesiapan maupun menumbuhkan perhatian terkait ancaman cyber, salah satunya dengan terselenggaranya seminar semacam ini. "Ini untuk sharing, bagaimana menangani dan solusi mengenai serangan cyber serta membangun (rasa) nasionalis yang harus kita jaga," pungkasnya
0 comments:
Posting Komentar
Tolong yah Kawan untuk berbagi komentar anda di blog saya, satu kata yang anda tulis sejuta pahalanya bagi anda ^^v